Modernisasi Jepang, Restorasi Meiji


Restorasi Meiji (明治維新 Meiji-ishin?), dikenal juga dengan sebutan Meiji Ishin, Revolusi, atau Pembaruan, adalah rangkaian kejadian yang menyebabkan perubahan pada struktur politik dan sosial Jepang. Restorasi Meiji terjadi pada tahun 1866 sampai 1869, tiga tahun yang mencakup akhir Zaman Edo dan awal Zaman Meiji. Restorasi ini merupakan akibat langsung dari dibukanya Jepang kepada kedatangan kapal dari dunia Barat yang dipimpin oleh perwira angkatan laut asal AS, Matthew Perry.

Restorasi Meiji diawali ketika dibukanya jepang dari negara luar, yang pada saat itu dipimpin oleh Kaisar Meiji yang bernama Matsuhito. Kaisar Matsuhito menerapkan modernisasi disegala bidang hingga menyamai negara – negara barat dan lebih difokuskan pada bidang pendidikan dengan cara meningkatkan anggaran pendidikan secara drastis, wajib belajar bagi penduduk jepang dan pengiriman pelajar – pelajarnya untuk belajar di Eropa (Prancis dan Jerman)

Pada saat Restorasi Meiji, Kaisar Meiji banyak memasok senjata – senjata perang dari negara barat. Akhir abad 18 para Samurai (Satria berpedang / pesuruh yang dihormati karena pengabdiannya) melakukan pemberontakan karna tak ingin negaranya dijarah pedagang senjata dari barat yang terlalu mendominasi negara itu. Pemberontakan itu dipimpin oleh “ Katsumoto” yang akhirnya tewas dalam pemberontakan tersebut. Sebelum Katsumoto tewas beliau masih sempat menitipkan KATANA-nya kepada sang kaisar.

(Tokugawa Ieyasu)

Kaisar pun akhirnya tersadar dari kesalahannya yang terlalu memaksakan paham modernisasi untuk negaranya sehingga menghilangkan budaya – budaya luhur ketimuran yang dipegang teguh oleh bangsanya dan sudah diwariskan sejak nenek moyang dulu. Pada saat itu keluarlah Statement dari sang kaisar yang akhirnya menjadi prinsip hidup negara Jepang hingga saat ini. Statement itu lebih kurang berbunyi :
“ Walaupun pakaian dan senjataku dari Barat, tetapi hatiku tetaplah dari Timur “


AKHIR KESHOGUNAN dan AWAL KEKAISARAN
Pembentukkan Aliansi Sat-cho, yaitu antara Saigo Takamori, pemimpin Satsuma, dengan Kido Takayoshi, pemimpin Choshu, adalah titik awal dari Restorasi Meiji. Aliansi ini dicetuskan oleh Sakamoto Ryoma, dengan tujuan melawan Keshogunan Tokugawa dan mengembalikan kekuasaan kepada Kaisar.

Keshogunan Tokugawa resmi berakhir pada tanggal 9 November 1867, ketika Shogun Tokugawa ke-15, Tokugawa Yoshinobu "memberikan kekuasaannya ke Kaisar" dan 10 hari kemudian mundur dari jabatannya. Titik ini adalah awal "Restorasi" kekuasaan imperial. Walau begitu, Yoshinobu masih tetap memiliki kekuasaan yang signifikan.


Kemudian pada January 1868, dimulailah Perang Boshin (Perang Tahun Naga), yang diawali Pertempuran Toba Fushimi, dimana tentara yang dipimpin Choshu dan Satsuma mengalahkan tentara mantan shogun, dan membuat Kaisar mencopot seluruh kekuasaan yang dimiliki Yoshinobu. Sejumlah anggota keshogunan melarikan diri ke Hokkaido dan mencoba membuat negara baru, Republik Ezo, tapi usaha ini digagalkan pada penyerbuan Hakodate, Hokkaido. Kekalahan tentara mantan shogun adalah akhir dari Restorasi Meiji; dimana semua musuh kaisar berhasil dihancurkan.


SHOGUN
Shogun adalah istilah bahasa Jepang yang berarti Jenderal. Dalam konteks sejarah Jepang, bila disebut pejabat shogun maka yang dimaksudkan adalah Sei-i Taishōgun yang berarti Panglima Tertinggi Pasukan Ekspedisi melawan Orang Biadab (istilah "Taishōgun" berarti panglima angkatan bersenjata). Sei-i Taishōgun merupakan salah satu jabatan jenderal yang dibuat di luar sistem Taihō Ritsuryō. Jabatan Sei-i Taishōgun dihapus sejak Restorasi Meiji. Walaupun demikian, dalam bahasa Jepang, istilah shōgun yang berarti jenderal dalam kemiliteran tetap digunakan hingga sekarang.

Keshogunan Tokugawa (1603—1868) atau Keshogunan Edo (Edo bakufu) adalah pemerintahan diktator militer feodalisme di Jepang yang didirikan oleh Tokugawa Ieyasu dan secara turun temurun dipimpin oleh shogun keluarga Tokugawa. Dalam periode historis Jepang, masa pemerintahan Keshogunan Tokugawa disebut zaman Edo, karena ibu kota terletak di Edo yang sekarang disebut Tokyo. Keshogunan Tokugawa memerintah dari Istana Edo hingga Restorasi Meiji.
(Lambang Keluarga Tokugawa)

Di masa Keshogunan Tokugawa, rakyat Jepang dibagi-bagi menurut sistem kelas berdasarkan pembagian kelas yang diciptakan Toyotomi Hideyoshi. Kelas samurai berada di hirarki paling atas, diikuti petani, pengrajin dan pedagang. Pemberontakan sering terjadi akibat pembagian sistem kelas yang kaku dan tidak memungkinkan orang untuk berpindah kelas. Pajak yang dikenakan terhadap petani selalu berjumlah tetap dengan tidak memperhitungkan inflasi.
Samurai yang menguasai tanah harus menanggung akibatnya, karena jumlah pajak yang berhasil dikumpulkan semakin hari nilainya semakin berkurang. Perselisihan soal pajak sering menyulut pertikaian antara petani kaya dan kalangan samurai yang terhormat tapi kurang makmur. Pertikaian sering memicu kerusuhan lokal hingga pemberontakan berskala besar yang umumnya dapat segera dipadamkan. Kelompok anti keshogunan Tokugawa justru semakin bertambah kuat setelah keshogunan Tokugawa mengambil kebijakan untuk bersekutu dengan kekuatan asing.


ZAMAN di JEPANG
Pada dasarnya, Jepang memiliki banyak jaman sesuai dengan perubahan masa dan kekuasaan. Namun, secara garis besar Jepang dibagi menjadi 5 periode. Periode tersebut meliputi
1. Abad kuno atau disebut dengan ‘Kodai’. Periode ini meliputi zaman primitif / Genshi Jidai (abad ke-3), zaman Yamato (592), zaman Nara (710), dan zaman Hei An (794-1192)
2. Abad pertengahan atau disebut dengan ‘Chuusei’ yang meliputi zaman Kamakura (1192-1333), zaman Muromachi (1334-1573), dan zaman Azuchi Momoyama (1573-1603)
3. Abad pra modern atau ‘Kinsei’ yang dimulai dengan zaman Edo (1603-1868)
4. Abad modern atau ’Kindai’. Pada periode Jepang banyak mengalami perubahan dan mulai dikenal dunia luar. Zaman yan sering dibicarakan ini dikenal dengan zaman Meiji (1868-1912)
5. Dewasa ini atau lebih dikenal dengan ‘Gendai’. Periode ini meliputi zaman Taisho (1912-1926), zaman Showa (1926-1991), dan zaman Heisei (1991-sekarang?)
Dalam perputaran tiap zaman, Jepang juga mengalami perubahan kebudayaan. Namun, perubahan yang paling besar (meliputi social dan politik) adalah saat terjadinya ‘Restorasi Meiji’. Pada saat itu, Jepang dipaksa untuk kembali membuka diri untuk negara luar.

Sumber :
http://dechietensaiga.blogspot.com/2009/02/sejarah-restorasi-meiji.html
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/1870473-sejarah-jepang/
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3597005
http://id.wikipedia.org/wiki/Restorasi_Meiji

Komentar

Posting Komentar